Tugas II: Individu, Keluarga dan Masyarakat
1. Pertumbuhan Individu
Pengertian Individu
Individu berasal dari kata latin, “individu” yang artinya tak
terbagi. Kata individu merupakan sebutan yang dapat untuk menyatakan suatu
kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Kata individu bukan berarti manusia
sebagai keseluruhan yang tak dapat dibagi melainkan sebagai kesatuan yang
terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan, demikian pendapat Dr. A. Lysen.
Individu menurut konsep Sosiologis berarti manusia yang hidup berdiri sendiri. Individu sebagai mahkluk ciptaan Tuhan di dalam dirinya selalu dilengkapi oleh kelengkapan hidup yang meliputi raga, rasa, rasio, dan rukun:
1. Raga, merupakan bentuk jasad manusia yang khas yang dapat
membedakan antara individu yang satu dengan yang lain, sekalipun dengan hakikat
yang sama
2. Rasa, merupakan perasaan manusia yang dapat menangkap objek
gerakan dari benda-benda isi alam semesta atau perasaan yang menyangkut dengan
keindahan
3. Rasio atau akal pikiran, merupakan kelengkapan manusia untuk
mengembangkan diri, mengatasi segala sesuatu yang diperlukan dalam diri tiap
manusia dan merupakan alat untuk mencerna apa yang diterima oleh panca indera.
4. Rukun atau pergaulan hidup, merupakan bentuk sosialisasi dengan
manusia dan hidup berdampingan satu sama lain secara harmonis, damai dan saling
melengkapi. Rukun inilah yang dapat membantu manusia untuk membentuk suatu
kelompok social yang sering disebut masyarakat
· Pengertian Pertumbuhan
Pertumbuhan
adalah suatu proses pertambahan ukuran, baik volume, bobot, dan jumlah sel yang
bersifat irreversible (tidak dapat kembali ke asal). Sedangkan,
perkembangan adalah perubahan atau diferensiasi sel menuju keadaan yang lebih
dewasa.
Pertumbuhan dan
perkembangan memiliki arti yang sangat penting bagi makhluk hidup. Misalnya
pada manusia, dengan tumbuh dan berkembang dapat mempertahankan kelangsungan
hidupnya dan melestarikan keturunannya. Sewaktu masih bayi, balita, dan anak
kecil, manusia memiliki daya tahan tubuh yang masih lemah sehingga mudah
terserang penyakit. Tetapi, setelah tumbuh dan berkembang menjadi dewasa, daya
tahan tubuhnya semakin kuat sehingga kelangsungan hidupnya lebih terjamin.
Pertumbuhan dan
perkembangan membawa manusia kepada kedewasaan. Setelah dewasa, manusia dapat
menghasilkan keturunan sehingga populasi manusia akan terjaga kelestariannya.
Sekarang, coba kamu bayangkan jika tidak terjadi pertumbuhan dan perkembangan
pada manusia? Mungkin populasi manusia akan punah. Begitu juga dengan hewan dan
tumbuhan. Jika hewan dan tumbuhan tidak mengalami pertumbuhan dan perkembangan,
maka akan mengalami kepunahan.
·
Faktor – faktor yang
Mempengaruhi Pertumbuhan
1.
Gen
Gen adalah substansi/materi pembawa sifat yang
diturunkan dari induk. Gen mempengaruhi ciri dan sifat makhluk hidup, misalnya
bentuk tubuh, tinggi tubuh, warna kulit, warna bunga, warna bulu, rasa buah,
dan sebagainya. Gen juga menentukan kemampuan metabolisme makhluk hidup,
sehingga mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangannya.
Hewan, tumbuhan, dan manusia yang memiliki gen
tumbuh yang baik akan tumbuh dan berkembang dengan cepat sesuai dengan periode
pertumbuhan dan perkembangannya.
Meskipun peranan gen sangat penting, faktor
genetis bukan satu-satunya faktor yang menentukan pola pertumbuhan dan
perkembangan, karena juga dipengaruhi oleh faktor lainnya. Misalnya tanaman
yang mempunyai sifat unggul dalam pertumbuhan dan perkembangannya, hanya akan
tumbuh dengan cepat, lekas berbuah, dan berbuah lebat jika ditanam di lahan
subur dan kondisinya sesuai. Bila ditanam di lahan tandus dan kondisi
lingkungannya tidak sesuai, pertumbuhan dan perkembangannya menjadi kurang
baik.
Demikian juga ternak unggul hanya akan
berproduksi secara optimal bila diberi pakan yang baik dan dipelihara di
lingkungan yang sesuai.
2.
Hormon
Hormon merupakan zat yang berfungsi untuk
mengendalikan berbagai fungsi di dalam tubuh. Meskipun kadarnya sedikit, hormon
memberikan pengaruh yang nyata dalam pengaturan berbagai proses dalam tubuh.
Hormon yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup
beragam jenisnya.
2.
Fungsi Keluarga
·
Pengertian Fungsi Keluarga
Keluarga
merupakan bagian masyarakat yang fundamental bagi kehidupan pembentukan
kepribadian anak manusia. Hal ini diungkapkan Syarief Muhidin (1981:52) yang
mengemukakan bahwa : “Tidak ada satupun lembaga kemasyarakatan yang lebih
efektif di dalam membentuk keperibadian anak selain keluarga. Keluarga tidak
hanya membentuk anak secara fisik tetapi juga berpengaruh secara psikologis”.
Pendapat diatas
dapat dimungkinkan karena keluarga merupakan lingkungan pertam dan utama bagi
seorang anak manusia, di dalam keluarga seorang anak dibesarkan, mempelajari
cara-cara pergaulan yang akan dikembangkannya kelak di lingkungan kehidupan
sosial yang ada di luar keluarga. Dengan perkataan lain di dalam keluarga
seorang anak dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhannya, baik kebutuhan fisik,
psikis maupun sosial, sehingga mereka dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.
Disamping itu pula seorang anak memperoleh pendidikan yang berkenaan dengan
nilai-nilai maupun norma-norma yang ada dan berlaku di masyarakat ataupun dalam
keluarganya sendiri serta cara-cara untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungannya.
Sedangkan istilah
keluarga itu sendiri memiliki beraneka ragam pngertian, salh satunya
diungkapkan oleh Paul B Houton dan Chester L Hunt (1987:267) adalah sebagai
berikut :
Suatu kelompok
yang mempunyai nenek moyang yang sama
Suatu kelompok
kekerabatan yang disatukan oleh darah atau perkawinan
Pasangan
perkawinan dengan atau tanpa anak
Pasangan tanpa
nikah yang mempunyai anak
Satu orang dengan
beberapa anak.
Fungsi keluarga
antara lain :
-
Menstabilkan situasi keluarga dalam arti stabilisasi situasi
ekonomi keluarga
Mendidik
Mendidik
-
Pemelihara fisik dan psikis keluarga, termasuk disini kehidupan
religious.
·
Macam – Macam Fungsi Keluarga
Fungsi Biologis
Dengan fungasi
ini diharapkan agar keluarga dapat menyelenggarakan persiapan-persiapan
perkawinan bagi anak-anaknya. Persiapan perkawinan yang perlu dilakukan oleh
orang-orang tua bagi anak-anaknya dapat berbentuk antara lain pengetahuan
tantang kehidupan sex bagi suami istri, pengetahuan mengatur rumah tangga bagi
sang istri, tugas dan kewajiban bagi suami, memelihara pendidikan bagi
anaak-anak dan lain-lain.
Dengan persiapan
deperti ini dapat terbentuk keluarga yang harmonis dan berpengaruh baik bagi
kehidupan bermasyarakat.
Fungsi Pemeliaharaan
Keluarga
diwajibkan untuk berusaha agar setiap anggotanya terlindung dari gangguan-gangguan
sebagai berikut :
1) gangguan udara
dengan berusaha menyediakan rumah;
2) gangguan
penyakit denagan menyediakan obat-obatan;
3) gangguan
bahaya dengan berusaha menyediakan senjata, pagar tembok dan lain-lain.
Fungsi Ekonomi
Fungsi Ekonomi
Keluarga barusaha
menyelenggarakan kebutuhan manusia yang pokok yaitu :
1) Kebutuhan
makan dan minum
2) Kebutuhan
pakaian untuk menutup tubuhnya
3) Kebutuhan
tempat tinggal.
Fungsi Keagamaan
Dengan dasar
pedoman ini keluarga diwajibkan untuk menjalani dan mendalami serta mengamalkan
ajaran-ajaran agama dalam pelakunya sebagai manusia yang taqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa.
Fungsi Sosial
Dengan fungsi ini
keluarga berusaha untuk mempersiapkan anak-anaknya bekal-bekal selengkapnya
dengan memperkenalkan nilai-nilai dan sikap-sikap yang dianut oleh masyarakat
serta mempelajari peranan-peranan yang diharapkan akan mereka jalankan kelak
bila sudah dewasa yag disebut sosialisasi. Dalam fungsi ini juga harus ada
pewarisan kebudayaan dan nilai-nilainya, misalnya : sopan santun, bahasa, cara
bertingkah laku, ukuran tentang baik buruknya perbuatan dan lain-lain. Dengan
melalui nasihat dan larangan, orang tua menyampaikan norma-norma hidup tertentu
dalam bertingkah laku.
Dalam buku Ilmu
Sosial Dasar karangan Drs. Soewaryo Wangsanegara dikatakan bahwa fungsi-fungsi
keluarga meliputi :
Pembentukkan kepribadian; dalam lingkungan keluarga, para orang tua meletakkan dasar-dasar kepribadiankepada anak-anaknya, dengan tujuan untuk memproduksikan serta melestarikan kepribadian mereka kepada anak cucu dan keturunannya.
Erat kaitannya
dengan butir, keluarga juga berfungsi sebagai alat reproduksi kepribadian-kepribadian
yang berakar dari etika, estetika, moral, keagamaan, dan kebudayaan yang
berkorelasi fungsional dengan sebuah struktur masyarakat tertentu.
Keluarga merupakan eksponen dari kebudayaan masyarakat, karena menempati posisi kunci. Keluarga adalah sebagai jenjang dan perantara pertama dalam transmisi kebudayaan.
Keluarga berfungsi sebagai lembaga perkumpulan perekonomian. Pada kelompok-keliompok masyarakat modern perkonomian berkembang sangat pesat. Namun ikatan-ikatan kekeluargaan masih terjalin kuat dan sering memengaruhi atau menguasai bidang perekonomian mereka.
Keluarga berfungsi sebagai pusat pengasuhan dan pendidikan.
Keluarga merupakan eksponen dari kebudayaan masyarakat, karena menempati posisi kunci. Keluarga adalah sebagai jenjang dan perantara pertama dalam transmisi kebudayaan.
Keluarga berfungsi sebagai lembaga perkumpulan perekonomian. Pada kelompok-keliompok masyarakat modern perkonomian berkembang sangat pesat. Namun ikatan-ikatan kekeluargaan masih terjalin kuat dan sering memengaruhi atau menguasai bidang perekonomian mereka.
Keluarga berfungsi sebagai pusat pengasuhan dan pendidikan.
Selain itu menurut peraturan pemerintah nomor 21 tahun 1994, ada 8 fungsi keluarga, yaitu:
Fungsi Keagamaan
Jelas sekali
bahwa fungsi keluarga adalah untuk memelihara agama dua insan yang berlainan
jenis, agar terhindar dari berbagai kemungkaran terkait dengan hubungan dengan
lawan jenis
Fungsi Sosial Budaya
Dengan fungsi ini
diharapkan keluarga dapat memelihara dan memperkaya budaya bangsa.
Fungsi Cinta Kasih
Fungsi ini yang
dengan jelas ditegaskan dalam Al Qur'an, yakni mewujudkan mawaddah wa rahmah
antara suami dan istri, serta anak-anak sebagai qurrota a'yun.
Fungsi Melindungi
Fungsi Melindungi
Yakni terutama
melindungi anggotanya dari api neraka. Fungsi melindungi ini juga tersirat
dalam pernyataan Allah dalam Al Qur'an, suami adalah pakaian bagi istri dan
sebaliknya istri adalah pakaian bagi suaminya.
Fungsi Reproduksi
Membuat kerangka
yang terhormat dalam menjaga kelangsungan hidup umat manusia di muka bumi ini
Fungsi Sosialiasi dan Pendidikan
Mendidik seluruh
anggota keluarga, saling menasehati dalam kebaikan.
Fungsi Ekonomi
Mencukupi kebutuhan
seluruh anggota keluarga.
Fungsi Pembinaan Lingkungan
Selain diharapkan
untuk dapat hidup selaras dengan kondisi lingkungan, sosial dan budaya
sekitarnya, keluarga juga diharapkan dapat memberikan pengaruh terhadap
pembinaan lingkungan sekitarnya.
3.
Keluarga, Masyarakat
· Pengertian Keluarga
Keluarga adalah
unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa
orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam
keadaan saling ketergantungan.
Menurut Salvicion
dan Celis (1998) di dalam keluarga terdapat dua atau lebih dari dua pribadi
yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau
pengangkatan, di hidupnya dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain
dan di dalam perannya masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan.
·
Pengertian
Masyarakat
Masyarakat (sebagai terjemahan istilah society) adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka),
dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada
dalam kelompok tersebut. Kata "masyarakat" sendiri berakar dari kata
dalam bahasa Arab, musyarak. Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu
jaringan hubungan-hubungan antar entitas
-entitas. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang
interdependen (saling tergantung satu sama lain). Umumnya, istilah masyarakat
digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu
komunitas yang teratur.
Menurut Syaikh Taqyuddin
An-Nabhani, sekelompok manusia dapat dikatakan sebagai sebuah masyarakat
apabila memiliki pemikiran, perasaan, serta sistem/aturan yang sama. Dengan
kesamaan-kesamaan tersebut, manusia kemudian berinteraksi sesama mereka
berdasarkan kemaslahatan.
Masyarakat sering diorganisasikan berdasarkan cara
utamanya dalam bermata pencaharian. Pakar ilmu sosial
mengidentifikasikan ada: masyarakat pemburu,
masyarakat pastoral nomadis, masyarakat bercocoktanam,
dan masyarakat agrikultural intensif, yang juga disebut masyarakat peradaban. Sebagian pakar menganggap masyarakat industri dan pasca-industri
sebagai kelompok masyarakat yang terpisah dari masyarakat agrikultural tradisional.
Masyarakat dapat pula
diorganisasikan berdasarkan struktur politiknya: berdasarkan urutan
kompleksitas dan besar, terdapat masyarakat band, suku, chiefdom, dan masyarakat negara.
Kata society berasal dari bahasa latin, societas, yang berarti hubungan
persahabatan dengan yang lain. Societas diturunkan dari kata socius yang
berarti teman, sehingga arti
society berhubungan erat dengan kata sosial. Secara implisit, kata society
mengandung makna bahwa setiap anggotanya mempunyai perhatian dan kepentingan
yang sama dalam mencapai tujuan bersama.
·
Dua Golongan Masyarakat
Ø Multikulturalisme
dan Kesederajatan
Multikulturalisme adalah sebuah
ideologi yang menekankan pengakuan dan penghargaan pada kesederajatan perbedaan
kebudayaan. Tercakup dalam pengertian kebudayaan adalah para pendukung
kebudayaan, baik secara individual maupun secara kelompok, dan terutama ditujukan
terhadap golongan sosial askriptif yaitu sukubangsa (dan ras), gender, dan
umur. Ideologi multikulturalisme ini secara bergandengan tangan saling
mendukung dengan proses-proses demokratisasi, yang pada dasarnya adalah kesederajatan
pelaku secara individual (HAM) dalam berhadapan dengan kekuasaan dan komuniti
atau masyarakat setempat.
Ø Masyarakat
Majemuk
Masyarakat
majemuk terbentuk dari dipersatukannya masyarakat-masyarakat suku bangsa oleh
sistem nasional, yang biasanya dilakukan secara paksa (by force) menjadi sebuah
bangsa dalam wadah negara.
Perbedaan Masyarakat Non Industri dan
Industri
Ø Masyarakat Non
Industri
Terbagi menjadi
dua kelompok:
ü Kelompok Primer
Dalam kelompok
primer, interaksi antar anggota terjalin lebih intensif, lebih erat, lebih
akrab. Biasa disebut juga dengan kelompok “face to face group”, sebab para
anggota kelompok sering berdialog, bertatap muka, karena itu saling mengenal
lebih dekat, lebih akrab.
ü Kelompok sekunder
Antara anggota
kelompok sekunder, terpaut saling hubungan tak langsung, formal, juga kurang
bersifat kekeluargaan. Oleh sebab itu, sifat interaksi, pembagian kerja,
pembagian kerja antaranggota kelompok diluar atas dasar pertimbangan-pertimbangan
rasional, Obyektif.
Ø Masyarakat
Industri
Masyarakat yang
pembagian kerjanya bertambah kompleks, suatu tanda bahwa kapasitas
masyarakat semakin tinggi. Solidaritas didasarkan pada hubungan saling
ketergantungan antara kelompok-kelompok masyarakat yang telah mengenal
pengkhususan. Otonomi sejenis, juga menjadi ciri dari bagian masyarakat
industri. Otonomi sejenis dapat diartikan dengan kepandaian khusus yang
dimiliki seseorang secara mandiri, sampai pada batas-batas tertentu. Contohnya
: tukang sepeda, tukang sandal, tukang bubur, dsb.
4. Hubungan Antara Individu, Kelompok dan Masyarakat
Manusia adalah
sebagai makhluk individu dalam arti tidak dapat di pisahkan antara jiwa dan
raganya, oleh karena itu dalam proses perkembangannya perlu keterpaduan antara
perkembangan jasmani maupun rohaninya.Sebagai makhluk sosial seorang individu
tidak dapat berdiri sendiri, saling membutuhkan antara yang satu dengan yang
lainnya, dan saling mengadakan hubungan sosial di tengah–tengah masyarakat.
Keluarga dengan berbagai fungsi yang
dijalankan adalah sebagai wahana dimana seorang individu mengalami proses
sosialisasi yang pertama kali, sangat penting artinya dalam mengarahkan terbentuknya individu menjadi seorang yang
berpribadi.
Sebagai bagian yang tak terpisahkan dengan
masyarakat, keluarga mempunyai korelasi fungsional dengan masyarakat tertentu,
oleh karena itu dalam proses pengembangan individu menjadi seorang yang
berpribadi hendaknya diarahkan sesuai dengan struktur masyarakat yang ada,
sehingga seorang individu menjadi
seorang yang dewasa dalam arti mampu mengendalikan diri dan melakukan hubungan
– hubungan sosial di dalam masyarakat yang cukup majemuk.
Masyarakat adalah kelompok manusia yang
saling berinteraksi yang memiliki prasarana untuk kegiatan tersebut dan adanya
saling keterikatan untuk mencapai tujuan bersama. Masyarakat adalah tempat kita
bisa melihat dengan jelas proyeksi individu sebagai bagian keluarga, keluarga
sebagai tempat terprosesnya, dan masyarakat adalah tempat kita melihat hasil
dari proyeksi tersebut.
Aspek individu,
keluarga, masyarakat adalah aspek-aspek sosial yang tidak bisa dipisahkan.
Yakni, tidak akan pernah ada keluarga dan masyarakat apabila tidak ada
individu. Sementara di pihak lain untuk mengembangkan eksistensinya sebagai
manusia, maka individu membutuhkan keluarga dan masyarakat, yaitu media di mana
individu dapat mengekspresikan aspek sosialnya serta menumbuhkembangkan
perilakunya. Karena tak dapat dipungkiri bahwa perilaku sosial suatu individu
tersebut bergantung dari keluarga dan masyarakat disekitarnya. Keluarga sebagai
lingkungan pertama seorang individu memiliki peran paling besar dalam
pembentukan sikap suatu individu, sedang masyarakat merupakan media sosialisasi
seorang individu dalam menyampaikan ekspresinya secara lebih luas. Sehingga
dapat menjadi suatu tolak ukur apakah sikapnya benar atau salah dalam suatu
masyarakat tersebut.
sumber:
http://zaifbio.wordpress.com/2010/02/12/pertumbuhan-dan-perkembangan/
http://id.wikipedia.org/wiki/Keluarga