Kamis, 08 Mei 2014

KEWIRAUSAHAAN
           Kewirausahaan (Entrepreneurship) berasal dari bahasa Perancis dari kata wira dan usaha, dan diberi imbuhan ke- -an. Wira dapat diartikan sebagai ksatria, pahlawan, pejuang atau gagah berani. Sedangkan usaha adalah bekerja atau melakukan sesuatu. Jadi, pengertian kewirausahaan (Entrepreneurship) adalah perilaku dinamis yang berani mengambil risiko serta kreatif dan berkembang.

            Wirausahawan adalah orang yang memiliki kemampuan untuk mengelola dan mengembangkan suatu produk atau bisnis baru perusahaan milik sendiri, dengan menggunakan sumber daya (keuangan, bahan baku, tenaga kerja) dengan sebaik-baiknya, tujuannya untuk mendapatkan laba sebanyak-banyaknya.

jenis perilaku seorang wirausahawan antara lain :
a)      mampu mengidentifikasi peluang usaha baru
b)       memiliki rasa percaya diri dan selalu bersikap positif
c)       bertingkah laku seorang pemimpin
d)       memiliki inisiatif, kreatif, dan inovasi terbaru
e)      pekerja keras
f)        berpandangan luas dan memiliki visi misi yang baik
g)      berani mengambil resiko
h)       mampu menerima saran dan kritik.

Kunci penting seorang wirausahawan adalah pertumbuhan dan perluasan organisasi melalui inovasi dan kreativitas.
            Karakteristik Wirausahawan Menurut Mc Clelland :
a)      Keinginan untuk berprestasi
b)       Keinginan untuk bertanggung jawab
c)       Preferensi kepada resiko-resiko menengah
d)      Persepsi kepada kemungkinan berhasil
e)      Rangsangan oleh umpan balik
f)         Aktivitas energik
g)      Orientasi ke masa depan
h)       Keterampilan dalam pengorganisasian
i)        Sikap terhadap uang

Karakteristik wirausahawan yang sukses dengan n Ach tinggi :
a.      Kemampuan inovatif
b.      Toleransi terhadap kemenduaan (ambiguity)
c.       Keinginan untuk berprestasi
d.      Kemampuan perencanaan realistis
e.      Kepemimpinan terorientasi kepada tujuan
f.        Obyektivitas
g.      Tanggung jawab pribadi
h.       Kemampuan beradaptasi
i.        Kemampuan sebagai pengorganisasi dan administrator

Tiga kebutuhan dasar yang mempengaruhi pencapaian tujuan ekonomi menurut Mc Clelland yaitu :
·         kebutuhan untuk berprestasi (n Ach)
yaitu seorang wirausahawan tentu ingin usahanya meraih suatu tingkat pencapaian tertentu dan tidak menjadi usaha yang hanya biasa-biasa saja, misalnya mendapatkan prestasi atau best seller record, atau penghargaan-penghargaan lainnya dari berbagai instansi terkait yang menunjukkan bahwa usaha tersebut memiliki prestasi yang tinggi dan bukan sekedar usaha yang biasa-biasa saja.

·         kebutuhan untuk berafiliasi (n Afill)
yaitu suatu usaha tidak dapat 100% benar-benar berdiri sendiri dalam menjalankan usahanya. Dalam berbagai segi bisnis, dibutuhkan rekan atau mitra yang dapat diandalkan untuk menjalankan usaha (mitra usaha ini dapat berupa supplier, distributor, agen, penanam modal, dan lain-lain). Kebutuhan suatu usaha untuk bekerja sama dan berhubungan dengan mitra usahanya ini merupakan contoh kebutuhan untuk berafiliasi. Koneksi yang luas, merupakan salah satu hal penting yang perlu dimiliki oleh seorang wirausahawan.

·         kebutuhan untuk berkuasa (n Pow)
yaitu seorang wirausahawan tentunya ingin menguasai pasar. Selain itu, ada keinginan dari diri sendiri untuk menciptakan lapangan kerja bagi orang lain (memiliki usaha sendiri dan memimpin sejumlah orang/karyawan). Hal ini secara tidak langsung menunjukkan bahwa seorang wirausahawan memiliki kebutuhan untuk berkuasa (ingin memimpin, bukannya dipimpin).

Sumber-sumber gagasan dalam identifikasi peluang usaha baru, antara lain:    
a.      Konsumen, yaitu wirausahawan harus selalu memperhatikan apa yang menjadi keinginan konsumen atau memberi kesempatan kepada konsumen untuk mengungkapkan keinginan mereka.
b.      Perusahaan yang sudah ada, yaitu wirausahawan harus selalumemperhatikan dan mengevaluasi produk atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan yang sudah ada dan kemudian mencari cara untuk memperbaiki penawaran yang sudah ada sehingga dapat membentuk peluang baru.
c.        Saluran distribusi, merupakan sumber gagasan baru yang sangat baik karena kedekatan mereka dengan kebutuhan pasar.
d.      Pemerintah, merupakan sumber pengembangan gagasan baru dengan dua cara yaitu melalui dokumen hak-hak paten yang memungkinkan pengembangan suatu produk yang baru, dan melalu peraturan pemerintah terhadap dunia usaha yang memungkinkan muncuknya suatu gagasan tentang usaha baru.
e.      Penelitian dan pengembangan. merupakan suatu kegiatan yang sering menemukan atau menghasilkan suatu gagasan produk baru atau perbaikan terhadap produk yang sudah ada.

Unsur-unsur analisa peluang pokok yaitu:
a.      Biaya tetap
b.      Biaya variable
c.       Biaya total
d.      Pendapatan total
e.      Keuntungan
f.        Kerugian
g.      Titik pulang pokok.

Waralaba atau Franchising (dari bahasa Prancis untuk kejujuran atau kebebasan) adalah hak-hak untuk menjual suatu produk atau jasa maupun layanan. Jenis - jenis nya antara lain :
a.      Waralaba dalam negeri
b.      Waralaba luar negeri

Pemasaran langsung  adalah kegiatan yang total di mana penjualan mempengaruhi transfer barang dan jasa pada pembeli, mengarahkan usahanya pada pemerhati dengan menggunakan satu media atau lebih untuk tujuan mengumpulkan tanggapan melalui telepon,pos, atau kunjungan pribadi dari calon pelanggan. Teknik alternatifnya :
a.      Periklanan terklasifikasi (classified advertising)
b.      Periklanan display (display ads)
c.       Kiriman pos langsung (direct mail)
d.      Katalog penjualan (catalog sales)
e.      Pemasaran tanggapan langsung media (media directy renponse marketing)
                    
Bentuk - bentuk kepemilikan
a.      Pemilikan tunggal / perseorangan (firma) : Dimiliki dan dijalankan oleh 1 orang Pemilik dan tidak perlu membagi laba.
b.      Perusahaan persekutuan adalah perusahaan yang memiliki 2 pemodal atau lebih, pemilikan bersama atas harta, ikut serta dalam manajemen dan pembagian laba.
c.       Perusahaan Perseroan adalah perusahaan dengan badan hukum, kewajiban pemilik saham terbatas pada jumlah saham yang di miliki, pemilik dapat berpindah tangan, dan eksitensi relative lebih stabil/ permanen.

Tiga alternatif pada saat berakhirnya usaha :
-          Likuidasi
-          Reorganisasi

-          Rescheduling 

VIII AGAMA DAN MASYARAKAT

Minggu, 12 Januari 2014


VIII : AGAMA DAN MASYARAKAT

Ø Fungsi Agama Dalam Masyarakat

     Pengertian agama dalam bahasa sangkerta yaitu "a" adalah tidak "gama" adalah kacau jadi arti yang tidak kacau. Namun pergertian agama menurut Dr.Th.Kobong mengatakan " bahwa agama adalah sumber hidup manusia dalam relasi tiga dimensi ,yaitu relasi dengan Allah pencipta, dengan sesama dan dengan seluruh ciptaan lainnya" . Jadi agama adalah suatu kepercayaan atau keyakinan seseorang terhadap tuhan nya. 

   Agama mempunyai fungsi bagi kehidupan manusia. Agama sebagai pedoman hidup manusia untuk membawa mereka kejalan yang benar. Indonesia sebagai negara hukum, Agama mempunyai peranan sangat penting sesuai dengan isi Pancasila yang pertama " Ketuhanan yang Maha Esa" dimana agama sangat penting bagi bangsa ini. Agama sangat berpengaruh pada kehidupan politik, ekonomi, dan budaya. Tidak lupa bahwa Indonesia memiliki 5 macam Agama yang di lindungi atau di akui oleh UUD yaitu, Islam , Protestan , Khatolik , Hindu , Budha.

Fungsi Agama menurut Prof.Dr.H. Jalaluddin ada 8 yaitu:

a. Fungsi Edukatif, agama memberi penganjaran dan bimbingan kepada kita tentang sejarah agama.
b. Fungsi Penyelamat, kita sebagai manusia ingin hidup bahagia di dunia dan dihkirat. pasti semua orang ingin menikmati Surga apabila ia telah tiada didunia. jadi agama memberi kita pedoman agar kita melakukan perbuatan yang terpuji. yang membuat hidup kita selamat didunia dan diahkirat.
c. Fungsi Perdamaian, setiap manusia yang memiliki kesalah yang sangat besar, dengan bertobat dosa nya bisa diampuni. 
d. Fungsi Kontrol Sosial, adanya sikap sosial terhadap sesama seperi saling menolong,ada nya sikap tenggang rasa. karena agama mencintai perdamaian.
e. Fungsi mumupuk Persaudaraan,karena manusia tidak bisa hidup sendiri dan hidup yang saling tolong menolong akan membangun hubungan persaudaraan.
f. Fungsi Pembaharuan, karena agama membawa kita ke arah yang lebih baik.
g. Fungsi Kreatif.
h. Fungsi Sumbimatif.

Jadi, fungsi agama yaitu sebagai pedoman hidup kita. bahwa sebagai mahluk ciptaan Tuhan kita harus menaati peraturan yang membawa kita kejalan yang benar. Tanpa agama manusia akan menjadi kacau , berantakan.


Ø Kaitan Konflik Yang Ada Dalam Agama Dan Masyarakat

Secara sosiologis, Masyarakat agama adalah suatu kenyataan bahwa kita adalah berbeda-beda, beragam dan plural dalam hal beragama. Ini adalah kenyataan sosial, sesuatu yang niscaya dan tidak dapat dipungkiri lagi. Dalam kenyataan sosial, kita telah memeluk agama yang berbeda-beda. Pengakuan terhadap adanya pluralisme agama secara sosiologis ini merupakan pluralisme yang paling sederhana, karena pengakuan ini tidak berarti mengizinkan pengakuan terhadap kebenaran teologi atau bahkan etika dari agama lain.

Sebagaimana yang dikemukakan oleh M. Rasjidi bahwa agama adalah masalah yang tidak dapat ditawar-tawar, apalagi berganti. Ia mengibaratkan agama bukan sebagai (seperti) rumah atau pakaian yang kalau perlu dapat diganti. Jika seseorang memeluk keyakinan, maka keyakinan itu tidak dapat pisah darinya. Berdasarkan keyakinan inilah, menurut Rasjidi, umat beragama sulit berbicara objektif dalam soal keagamaan, karena manusia dalam keadaan involved (terlibat). Sebagai seorang muslim misalnya, ia menyadari sepenuhnya bahwa ia involved (terlibat) dengan Islam. Namun, Rasjidi mengakui bahwa dalam kenyataan sejarah masyarakat adalah multi-complex yang mengandung religious pluralism, bermacam-macam agama. Hal ini adalah realitas, karena itu mau tidak mau kita harus menyesuaikan diri, dengan mengakui adanya religious pluralism dalam masyarakat Indonesia.

Banyak konflik yang terjadi di masyarakat Indonesia disebabkan oleh pertikaian karena agama. Contohnya tekanan terhadap kaum minoritas (kelompok agama tertentu yang dianggap sesat, seperti Ahmadiyah) memicu tindakan kekerasan yang bahkan dianggap melanggar Hak Asasi Manusia. Selain itu, tindakan kekerasan juga terjadi kepada perempuan, dengan menempatkan tubuh perempuan sebagai objek yang dianggap dapat merusak moral masyarakat. Kemudian juga terjadi kasus-kasus perusakan tempat ibadah atau demonstrasi menentang didirikannya sebuah rumah ibadah di beberapa tempat di Indonesia, yang mana tempat itu lebih didominasi oleh kelompok agama tertentu sehingga kelompok agama minoritas tidak mendapatkan hak.

Permasalah konflik dan tindakan kekerasan ini kemudian mengarah kepada pertanyaan mengenai kebebasan memeluk agama serta menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan tersebut. Seperti yang kita ketahui bahwa dalam UUD 1945, pasal 29 Ayat 2, sudah jelas dinyatakan bahwa setiap warga negara memiliki hak yang sama dalam memeluk agama dan akan mendapat perlindungan dari negara.

Pada awal era Reformasi, lahir kebijakan nasional yang menjamin kebebasan beragama di Indonesia. Namun secara perlahan politik hukum kebijakan keagamaan di negeri ini mulai bergeser kepada ketentuan yang secara langsung membatasi kebebasan beragama. Kondisi ini kemudian menyebabkan terulangnya kondisi yang mendorong menguatnya pemanfaatan kebijakan-kebijakan keagamaan pada masa lampau yag secara substansial bertentangan dengan pasal HAM dan konstitusi di Indonesia.

Hal ini lah yang dilihat sebagai masalah dalam makalah ini, yaitu tentang konflik antar agama yang menyebabkan tindakan kekerasan terhadap kaum minoritas dan mengenai kebebasan memeluk agama dan beribadah dalam konteks relasi sosial antar agama. Penyusun mencoba memberikan analisa untuk menjawab masalah ini dilihat dari sudut pandang kerangka analisis sosiologis: teori konflik.

Konflik yang Ada Dalam Agama dan Masyarakat :

Di beberapa wilayah, integritas masyarakat masih tertata dengan kokoh. Kerjasama dan toleransi antar agama terjalin dengan baik, didasarkan kepada rasa solidaritas, persaudaraan, kemanusiaan, kekeluargaan dan kebangsaan. Namun hal ini hanya sebagian kecil saja karena pada kenyataannya masih banyak terjadi konflik yang disebabkan berbagai faktor yang kemudian menyebabkan disintegrasi dalam masyarakat.

Banyak konflik yang terjadi di masyarakat Indonesia disebabkan oleh pertikaian karena agama. Contohnya tekanan terhadap kaum minoritas (kelompok agama tertentu yang dianggap sesat, seperti Ahmadiyah) memicu tindakan kekerasan yang bahkan dianggap melanggar Hak Asasi Manusia. Selain itu, tindakan kekerasan juga terjadi kepada perempuan, dengan menempatkan tubuh perempuan sebagai objek yang dianggap dapat merusak moral masyarakat. Kemudian juga terjadi kasus-kasus perusakan tempat ibadah atau demonstrasi menentang didirikannya sebuah rumah ibadah di beberapa tempat di Indonesia, yang mana tempat itu lebih didominasi oleh kelompok agama tertentu sehingga kelompok agama minoritas tidak mendapatkan hak.

Permasalah konflik dan tindakan kekerasan ini kemudian mengarah kepada pertanyaan mengenai kebebasan memeluk agama serta menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan tersebut. Seperti yang kita ketahui bahwa dalam UUD 1945, pasal 29 Ayat 2, sudah jelas dinyatakan bahwa setiap warga negara memiliki hak yang sama dalam memeluk agama dan akan mendapat perlindungan dari negara.

Pada awal era Reformasi, lahir kebijakan nasional yang menjamin kebebasan beragama di Indonesia. Namun secara perlahan politik hukum kebijakan keagamaan di negeri ini mulai bergeser kepada ketentuan yang secara langsung membatasi kebebasan beragama. Kondisi ini kemudian menyebabkan terulangnya kondisi yang mendorong menguatnya pemanfaatan kebijakan-kebijakan keagamaan pada masa lampau yag secara substansial bertentangan dengan pasal HAM dan konstitusi di Indonesia.

Hal ini lah yang dilihat sebagai masalah dalam makalah ini, yaitu tentang konflik antar agama yang menyebabkan tindakan kekerasan terhadap kaum minoritas dan mengenai kebebasan memeluk agama dan beribadah dalam konteks relasi sosial antar agama. Penyusun mencoba memberikan analisa untuk menjawab masalah ini dilihat dari sudut pandang kerangka analisis sosiologis: teori konflik.





referensi:

http://ginadamar.wordpress.com/2013/01/25/tugas-ilmu-sosial-dasar-8/

VII : IlMU PENGETAHUAN TEKNOLOGI DAN KEMISKINAN

ILMU PENGETAHUAN TEKNOLOGI DAN KEMISKINAN

1.      Kasus Ilmu Pengetahuan Teknologi Barat dan Indonesia
Masalah banjir hingga saat ini belum dapat diselesaikan secara tuntas, bahkan masalah tersebut justru mengindikasikan semakin meningkat, baik intensitas, frekuensi maupun sebarannya. Akibatnya kerugian yang ditimbulkan juga semakin meningkat. Secara nasional, bencana banjir dari bulan Oktober 2001 hingga Februari 2002 tercatat terdapat 92 bencana banjir besar dengan kerugian yang ditimbulkannya adalah 146 orang meninggal, 4 orang hilang, 389.919 jiwa mengungsi, dan menggenangi permukiman 54.482 ha (1) .
Meningkatnya masalah banjir merupakan salah satu dampak negatif dari kebijakan pembangunan yang sampai saat ini lebih mementingkan aspek pertumbuhan ekonomi dan perhatian terhadap kelestarian lingkungan sangat kurang. Penataan ruang dalam rangka pembangunan di dataran banjir belum memasukkan air sebagai faktor pembatas sehingga kurang mengantisipasi adanya resiko tergenang banjir. Sementara itu, upaya mengatasi banjir sampai saat ini masih mengandalkan upaya konvensional yang berupa rekayasa struktur di sungai ( in stream ) yang mempunyai keterbatasan, bersifat represif dan kurang menyentuh akar permasalahannya. Selain itu upaya mengatasi masalah banjir sampai saat ini tidak seimbang dengan laju peningkatan masalah yang terus meningkat dari tahun ke tahun.
Proses terjadinya banjir disebabkan oleh tiga faktor, yaitu :
  1. Faktor peristiwa alam (dinamis), yang meliputi : intensitas curah hujan tinggi, pembendungan (dari laut/pasang dan dari sungai induk), penurunan tanah ( land subsidence ), dan pendangkalan sungai. 
  2. Faktor kondisi alam (statis), yang meliputi : kondisi geografi, topografi, geometri sungai (kemiringan, meandering bottle-neck , sedimentasi, ambal alam).
  3. Faktor kegiatan manusia (dinamis), seperti : pembangunan di dataran banjir, tata ruang di dataran banjir yang tidak sesuai, tata ruang/peruntukan lahan di DAS, permukiman di bantaran sungai, pembangunan drainase, bangunan sungai, sampah, prasarana pengendali banjir yang terbatas, persepsi masyarakat yang keliru terhadap banjir.
Faktor curah hujan yang tinggi merupakan salah satu faktor utama penyebab banjir. Wilayah Indonesia yang merupakan benua maritim di daerah tropis mempunyai curah hujan yang sangat tinggi. Dengan didominasi oleh adanya awan-awan konvektif dan orografik maka intensitas curah hujan yang terjadi sangat besar. Curah hujan yang tinggi, lereng yang curam di daerah hulu disertai dengan perubahan ekosistem dari tanaman tahunan atau tanaman keras berakar dalam ke tanaman semusim berakar dangkal mengakibatkan berkurangnya air yang disimpan dalam tanah, memperbesar aliran permukaan serta menyebabkan terjadinya tanah longsor. Curah hujan yang tinggi dalam kurun waktu yang singkat dan tidak dapat diserap tanah akan dilepas sebagai aliran permukaaan yang akhirnya menimbulkan banjir.
Tingginya curah hujan dan besarnya koefisien aliran permukaan semakin memicu suatu kawasan rentan terhadap banjir. Hal inilah yang terjadi di Pulau Jawa. Sebagai contoh adalah wilayah Pulau Jawa pada musim penghujan, banjir hampir selalu merupakan masalah yang tidak terelakkan. Kondisi demikian disebabkan potensi air maksimum aliran permukaan dari curah hujan sebagian besar, yaitu 70-75% atau sebesar 141.803 juta m 3 /tahun akan menjadi runoff, dan hanya 25-30% atau sebesar 47.268 juta m 3 /tahun menjadi aliran mantap yang mengalami infiltrasi, perkolasi dan tertahan di tanah, waduk serta daerah konservasi air lainnya (2) . Akibatnya pada musim penghujan, runoff yang demikian besar sangat berpotensi untuk menjadi banjir dan sebaliknya pada musim kemarau akan rentan terhadap kekeringan.
Selain faktor alam, yaitu curah hujan yang tinggi, faktor lain yang mendukung terjadinya banjir adalah faktor geomorfologi, morfometri DAS, sosial, ekonomi dan budaya penduduk yang mendiami bantaran sungai juga berpengaruh terhadap banjir. Meningkatnya jumlah dan kepadatan penduduk sangat berpengaruh terhadap banjir. Meningkatnya jumlah penduduk akan diikuti oleh semakin besarnya kebutuhan lahan untuk permukiman, pertanian, perkotaan dan kegiatan pendukung lainnya sehingga kawasan konservasi seperti hutan, pertanian dan ruang terbuka lainnya akan dikonversi untuk memenuhi kebutuhan penduduk tersebut. Adanya konversi lahan demikian akan meningkatkan koefisien aliran permukaan. Sebagai misal, pada kawasan hutan hanya melimpaskan 10-40% air hujan sehingga mampu menyerap air hujan sebesar 60-90%, kemudian berubah menjadi permukiman yang akan melimpaskan sekitar 40-75% air hujan dan 25-60% air hujan yang terserap (3, 4, 5) . Semakin padat permukiman maka semakin besar limpasan air hujan yang terjadi.
Jumlah penduduk Indonesia saat ini telah mencapai sekitar 218 juta tersebar di berbagai pulau utama. Dengan tingkat pertumbuhan sebesar 1,7% per tahun, maka pada tahun 2020 jumlah penduduk diperkirakan sebesar 280 juta jiwa. Pulau Jawa yang mempunyai luas hanya 7% dari luas daratan Indonesia menampung 65% (142 juta jiwa) dari jumlah penduduk Indonesia. Pada dasarwarsa terakhir, laju urbanisasi yang meningkat menyebabkan perkembangan perkotaan mencapai 5% per tahun. Dengan demikian, pada tahun 2020 nanti 52% penduduk Indonesia akan tinggal di perkotaan dan sekitarnya, dimana pada tahun 1995 saja telah mencapai 38%. Kondisi demikian akan menyebabkan Pulau Jawa semakin rentan terhadap bencana banjir dimasa mendatang jika pengelolaan banjir tidak disiapkan sebaik-baiknya sejak dini.

KESIMPULAN
Banjir yang terjadi di pantai utara Jawa Barat disebabkan oleh adanya curah hujan yang sangat besar. Di stasiun Rawa Rorotan dan Pilar curah hujan yang terjadi pada tanggal 30 Januari 2002 sebesar 279 mm dan 246 mm. Curah hujan tersebut merupakan curah hujan harian maksimum yang mempunyai periode ulang sebesar 350 tahun dan 140 tahun. Kondisi demikian menyebabkan aliran permukaan dan debit sungai menjadi besar.
Di Sungai Citarum sejak tanggal 30 Januari 2002 hingga 3 Februari 2002 debit sungai mencapai diatas 1.700 m 3 /detik sehingga debitnya lebih besar daripada kapasitas pengendalian banjir yang didesain sebesar 1.600 m 3 /detik untuk desain pengendalian 25 tahun. Demikian pula halnya yang terjadi di tempat lain seperti di aliran Cikarang, Kali Bekasi, Sungai Cilamaya, Ciasem, dan Cipunegara meluap akibat debit sungai lebih besar daripada desain pengendalian banjir sehingga menimbulkan banjir.


2.      Peran Teknologi Dalam Mengatasi Kemiskinan
Kemiskina lazimnya dilukiskan sebagai kurangnya pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang pokok. Dikatakan berada dibawah garis kemiskinan apabila pendapatan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup yang paling pokok seperti pangan, pakaian, tempat berteduh (Emil Salim, 1982).

Menurut Prof. Sayogya (1969), garis kemiskinan dinyatakan dalam rp/tahun, ekuivalen dengan nilai tukar beras (kg/orang/tahun yaitu untuk desa 320 kg/orang/tahun dan               480 kg/orang/tahun). Atas dasar ukuran ini maka mereka yang hidup di bawah garis kemiskinan memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

a.  Tidak memiliki faktor produksi sendiri seperti tanah, modal, ketrampilan, dsb;
b.  Tidak memiliki kemungkinan untuk memperoleh asset produksi dengan kekuatan sendiri,      seperti untuk memperoleh tanah garapan atau modal usah;
c.  Tingkat pendidikan mereka rendah, tidak sampai  tamat sekolah dasar karena harus membantu orang tua mencari tambahan penghasilan;
d.  Kebanyakan tinggal di desa sebagai pekerja bebas (self employed), berusaha apa saja;
e.   Banyak yang hidup di kota berusia muda, dan tidak mempunyai ketrampilan.

Menurut teori Fungsionalis dari Statifikasi (tokohnya Davis), kemiskinan memiliki sejumlah fungsi yaitu:

1.      Fungsi Ekonomi
Penyediaan tenaga untuk pekerjaan tertentu menimbulkan dana sosial, membuka lapangan kerja baru dan memanfaatkan barang bekas (masyarakat pemulung).
2.      Fungsi Sosial
Meninmbulkan altruisme (kebaikan spontan) dan perasaan, sumber imajinasi kesulitan hidup bagi si kaya, sebagai ukuran kemajuan bagi kelas lain dan merangsang munculnya badan amal.
3.      Fungsi Kultural
Sumber inspirasi kebijaksanaan teknokrat dan sumber inspirasi sastrawan dan memperkaya budaya saling mengayomi antar sesama manusia.
4.      Fungsi Politik
Berfungsi sebagai kelompok gelisan atau masyarakat marginal untuk musuh bersaing bagi kelompok lain.

Walaupun kemiskinan mempunyai fungsi, bukan berarti menyetujui lembaga tersebut. Tetapi karena kemiskinan berfungsi maka harus dicarikan fungsi lain sebagai pengganti.





Sumber : Harwantiyoko dan Neltje F. Katuuk; Ilmu Sosial Dasar


Jumat, 22 November 2013

Kenangan Cinta Itu 
Oleh Meri Oktavia

Malam ini tanpa satu 
bintang ... 
tak ada satu sapaan mesra darimu.. 
belai lembut.. 
kecupan manjamu.. 
genggaman erat tanganmu kasih... 
kini benar telah hilang.. 
satu per satu .. 
hati untuk mu mulai berguguran.. 
mengingat 
kenangan indah itu.. 


ohh... 
adakah kau, rindukan aku.. cinta,, sang pujaan hati.. 
aku melemah tanpa senyummu.. 
tak bergairah tanpa kecupanmu.. 
kasih ku.. 
kembali pada kenangan itu... 
sudut ruangan mengingatku tentang hal kumuh itu... 
asmara 
rindu yang menggebu,. 
menelan berjuta keresahan jiwa...




Rindu Ini Milikmu
oleh Euis Dhenok Saputri

Aku tak pernah membayangkan
Rasa sayang ini tumbuh subur di dalam hati
Aku tak pernah berfikir akan begitu tersiksa seperti saat ini
Engkau telah pergi begitu lama, begitu lama
Aku hanya bisa merasakan tanpa mampu mengatakan
Berat memang, tapi apa mau dikata ?
Kenyataan pahit dan manis akan hadir dalam kehidupan manusia
Termasuk " Aku "
Aku yang di belenggu kerinduan dan kesepian setiap saat
Aku yang hanya bisa bertanya dan berharap
Kapan kau kembali ??

Andai aku punya malaikat cinta,,
Aku akan meminta padanya untuk membisikan 1 kata
bahwa " Rindu Ini Milikmu "


Sumber : http://puisi.gen22.net.com

Seuntai Kasih Sayang 
oleh Rini Listiana

Saat malam tiba
ku merasakan kasih sayang kau Ibu .. 
Kasih sayang yang tak pernah, 
Ku lupakan seumur hidupku ... 

Tapi kasih sayang itu, 
kini sudah jadi kenangan terindahku .. 

Dulu aku sering.. 
Dipangkunya, dipeluknya .. 
Hangatnya pelukan itu selalu, 
Ku rasakan hingga saat ini.. 

Andai dia masih ada disampingku .. 
Pasti ku peluk erat-erat tubuh mu 
Ibu, 
dan tak kan pernah ku lepaskan lagi ... 

Ohh .. Ibunda ku tercinta, Kau selalu dihatiku .. 
Selamanya dan Selamanya


Sumber : http://puisi.gen22.net.com


Cara memutihkan kulit secara alami

Cara Memutihkan Kulit - Untuk memutihkan kulit ada banyak sekali caranya mulai dari cara memutihkan kulit secara alami ataupun memakai obat memutihkan kulit yang biasanya dijual dengan harga yang mahal tetapi tenang saja kali ini saya memberikan tips memutihkan kulit secara alami dan tanpa obat jadi sangat aman untuk kulit agar tetap sehat silahkan simak Tips Memutihkan Kulit:

SUSU
Air susu bisa digunakan untuk mandi, mandi susu sendiri sudah terkenal dan manjur sejak zaman dulu, ratu Cleopatra pun juga memakai air susu untuk menjaga kecantikkan dan kesehatan kulitnya. Jika mandi susu buat anda terlalu ribet, anda tetap bisa memakai cara lain yaitu dengan menuang sedikit susu pada sebuah kain pencuci wajah kemuadian gunakan kain tersebut untuk menggosok bagian wajah secara lembut. Cara tersebut bisa menghilangkan sel sel kulit yang mati menutupi wajah juga bermanfaat untuk mendapatkan wajah yang terlihat cerah.

JERUK NIPIS DAN PUTIH TELUR
Putih dari telur bermanfaat sebagai pengencang kulit, demikian juga dengan sebuah jeruk nipis yang konon dipercaya bisa mencerahkan kulit wajah. Cara ini juga sangat mudah anda cukup mengambil beberapa tetes air jeruk nipis kemudian campur air tersebut dengan putih telur, lalu aduk hingga 2 bahan tersebut tercampur dan gunakan sebagai masker. Tunggu beberapa sampai masker tersebut jadi kering, kemudian bersihkan wajah anda dan bilas dengan air dingin. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal lakukan cara ini secara teratur.

YOGHURT
Yoghurt bermanfaat sebagai bahan untuk menjaga kelembaban kulit wajah. Caranya anda cukup menggunakan yoghurt untuk masker wajah lalu ditambah dengan sedikit madu, kemudian diamkan kurang lebih selama 10menit dan bilas wajah hingga bersih.


TOMAT          
Tomat mempunyai banyak kandungan vitamin C yang bermanfaat dan baik untuk kesehatan kulit anda Tomat juga bisa membuat kulit terlihat putih. Caranya yaitu ambil sebuah tomat kemudian parut, lalu tambahkan 2 hingga 3 tetes air dari perasan buah lemon dan juga beberapa tetes dari air mawar, aduk ketiga bahan tersebut sampai rata kemudian oleskan racikan tadi pada bagian wajah dan leher, kemudian tunggu kira kira 15menit lalu bilas hingga bersih.


MINYAK ALPUKAT

Minyak alpukat bisa dipergunakan sebagai bahan alternatif jika anda malas untuk membersihkan wajah anda sebelum tidur. Minyak alpukat bermanfaat secara efektif dapat menghilangkan sisa sisa riasan yang ada pada wajah, setelah itu anda bisa menggunakan tisu sebagai penyerap jika kelebihan minyak yg masih ada dan tersisa di wajah.

Nah itu tadi beberapa cara memutihkan kulit secara alami yang bisa anda praktekan dirumah yang tentunya sangat murah dan efektif jadi anda tidak perlu mengeluarkan banyak uang untuk mendapatkan kulit yang putih dan sehat. Jangan lupa baca juga artikel 
Cara Menghilangkan Jerawat Secara Alami Ampuh dan Tanpa Obat untuk anda yang mungkin ingin menghilangkan jerawat dengan cepat dan juga Cara Merawat Kecantikan Kulit Wajah Agar Tetap Sehat. demikian artikel Cara Memutihkan Kulit kali ini semoga bermanfaat buat anda - Cara Memutihkan Kulit Wajah dan Tubuh Secara Alami dan Cepat 

Sumber : http://blissguild.blogspot.com/2013/11/cara-memutihkan-kulit-secara-alami.html

Copyright @ 2013 Fifi Destiani . Designed by Templateism | MyBloggerLab